Dek, Ayo Pakai Dulu Celana Dalamnya!

Detail Berita
(Foto: gettyimages)

"KENAPA harus pakai celana dalam sih, Ma? Aku kan sudah pakai celana." Pernahkah Moms mendapati si kecil ngeles saat akan dipakaikan celana dalam? Perlu diketahui,

Bukan sekadar celana dalam

Bernadeta Kusdiantari, S.Psi., Psi dari Experd Consultant mengatakan, anak-anak yang tidak mau pakai celana dalam lebih sering ditemui pada anak laki-laki. Karena anak perempuan biasanya diperlakukan lebih teliti daripada anak laki-laki.

Di samping itu, faktor meniru kebiasaan sang ayah yang menggunakan celana pendek yang juga berfungsi sebagai celana dalam semakin memperkuat alasan anak laki-laki untuk menolak saat dipakaikan celana dalam.

Padahal dengan memakai celana dalam ada manfaatnya loh:

1. Kesehatan: menghindari iritasi (bila masih menggunakan diapers), menghindari gesekan saat beraktivitas, sirkulasi udara dan keringat dapat terserap dengan lebih baik.

2. Keamanan: menghindari terjepit retsleting, alat kelamin terlihat pada saat melakukan aktivitas (seperti berjongkok).

Anak 'tak suka' Karena...

- Kurang sempurnanya pembelajaran toilet training

Pada usia 1-2 tahun, pengenalan mengunakan celana dalam dapat mulai dilakukan. Jika pendidikan toilet training berjalan dengan baik, maka anak tidak perlu menggunakan diaper karena mampu mengontrol/merasakan saat akan buang air dan dapat mulai dipakaikan celana dalam.

Namun karena banyaknya pilihan diaper yang semakin inovatif (antikerut, bisa 5 x menahan air), sering membuat Moms terlena untuk tetap menggunakan diaper bahkan sampai anak sudah memasuki masa sekolah.

Bahkan perilaku ini lebih dikarenakan Moms menghindari banyak cucian, tidak mau repot, atau malu kalau anaknya ngompol di depan umum. Hal ini dapat memperpanjang masa belajar atau antisipasi anak tidak mau memakai celana dalam yang sebenarnya dapat dilakukan sejak awal.

- Kurang nyaman

Awalnya anak sudah mau dipakaikan celana dalam, namun lama kelamaan enggan. Penebabnya bisa karena celana dalam yang kurang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya celana dalam terlalu ketat, kelonggaran, berbahan kasar sehingga kurang menyerap keringat dan menyebabkan lecet. Semua itu dapat menimbulkan rasa tidak menyenangkan atau traumatis yang menyebabkan anak tidak ingin mengalaminya kembali. Untuk itu, Moms perlu lebih peka dan memperhatikan gejala yang ada.

- Contoh yang kurang sesuai

Anak laki-laki meniru sang ayah yang biasa menggunakan celana pendek yang difungsikan sebagai celana dalam. Anak laki-laki melihat bahwa dengan menggunakan celana pendek sama dengan menggunakan celana dalam, sehingga menjadi enggan untuk dipakaikan celana dalam.

Bila tidak memakai celana dalam

Jika anak kurang menjadikan penggunaan celana dalam sebagai suatu kebutuhan untuk melindungi organ vital, hal ini dapat semakin berdampak negatif bagi rasa percaya diri anak pada masa akil balik nanti.

Anak akan mendapat olokan dari temannya akibat tidak menggunakan celana dalam. Sehingga anak menjadi rendah diri dan memengaruhi kontak sosial yang dilakukannya. Selain itu juga dapat memengaruhi kesehatan dan juga keamanan si kecil.





1 comments:

F1ZR

May 23, 2020 at 12:20 AM

this article is very dancing at all I really like it if you have the opportunity can just play to our place here Syair Togel