Terapi Uap Bantu Encerkan Lendir Bayi

BATUK dan pilek sangat akrab dengan anak. Baru saja si kecil sembuh, eh beberapa waktu kemudian batuknya terdengar lagi disertai hidung meler. Yang kadang membuat miris jika pernapasan si kecil terganggu akibat hidung mampet dan di dadanya terdengar suara grok-grok.

Untuk anak-anak dengan keluhan seperti itu, selain meresepkan obat, dokter akan menyarankan fisioterapi nebulizer. Terapi uap -demikian orang awam menyebutnya- itu-akan membantu pengenceran lendir bayi, sehingga anak bisa kembali bernapas lega. \'\'Biasanya untuk bayi usia kurang dari dua tahun dan lendirnya tidak bisa dikeluarkan dengan cara konservatif,\'\' kata dr Dini Andriani SpA.



Dia menambahkan, jika batuk pilek anak dibarengi sesak napas, ada penambahan obat tertentu. \'\'Biasanya, nebulizer inhalasi itu diberikan kepada bayi yang terkena asma,\" kata spesialis anak yang berpraktik di RS PHC Surabaya tersebut.

Umumnya, untuk kasus batuk pilek ringan, hanya dibutuhkan 1-2 kali fisioterapi. Tapi, untuk kasus yang berat, bisa dibutuhkan sampai tujuh kali, bahkan lebih.

Dini menjelaskan, ada dua penyebab batuk pilek yang dialami anak. Yakni, infeksi dan alergi. Untuk alergi, orang tua harus mengetahui pencetusnya guna mengatasi. Sebab, pemberian obat hanya berperan temporer. \'\'Batuk dan pilek pada waktu-waktu tertentu, malam atau menjelang pagi, harus diwaspadai sebagai alergi. Apalagi, keluarga memiliki riwayat alergi,\'\'\'ungkapnya.

Bila dicurigai infeksi, anak membutuhkan antibiotik. Biasanya, batuk pilek dimulai 2-3 hari setelah terjadinya-infeksi. Gejalanya bersin-bersin, hidung berair, tersumbat, dan batuk. Hal itu bisa berlangsung sekitar seminggu. Biasanya, hanya dalam 2-3 hari batuk-pilek ringan sudah membaik.

Umumnya orang sering terkecoh, menyamakan batuk pilek dengan influenza. Gejala awalnya memang mirip. Tapi, gejala batuk-pilek lebih ringan dibanding influenza. Kondisi tersebut cenderung diikuti demam, otot kaku, dan batuk yang parah.

Dini menambahkan, anak batuk-pilek disertai suhu tubuh melebihi 37,5 derajat celsius tak membutuhkan selimut. Menyelimuti anak rapat-rapat justru menghalangi proses penguapan. \'\'Beda kalau badan anak menggigil. Nah, itu harus diselimuti,\" tegasnya. (dio/nda)
http://jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=37355

0 comments: