Showing posts with label pilek. Show all posts
Showing posts with label pilek. Show all posts

10 Jenis Makanan yang Harus Diperhatikan untuk kesehatan bayi

Bayi makan wortel, telur, yogurt, minum kopi, boleh. Tapi, ada akibatnya bila tidak memperhatikan jumlah tertentu.


Memberikan menu tambahan pada bayi, memang diharuskan dengan catatan harus sesuai usia dan jumlah kalori yang sesuai Menurut Dr. Nita Ratna Dewanti SpA, tambahan asupan pada bayi sebaiknya diberikan setelah bayi berusia 6 bulan dengan alasan kandungan ASI (Air susu Ibu) sudah menurun, baik dari segi kualitas maupun kuantiasnya. Sehingga kebutuhan bayi akan jumlah makanan yang lebih banyak tidak terpenuhi.

Dokter yang berpraktek di rumah sakit Bunda ini tidak memberikan \'pantangan\' terhadap jenis makanan yang akan diberikan pada bayi. Namun demikian, seorang ibu harus paham jenis makanan apa saja yang boleh diberikan pada anaknya yang masih bayi. Makanan yang diberikan tentu harus mengandung banyak sumber vitamin, protein, mineral dan kandungan zat gizi yang mudah dicerna dan bagus untuk pertumbuhannya.

Seperti menu tambahan berikut ini, boleh diberikan asal tidak berlebihan. Karena jika berlebihan akan ada dampaknya walaupun tidak begitu besar.

Wortel

Selengkapnya...

BAYI TAK BUTUH KEHANGATAN BERLEBIHAN

dr. H. M. Hadat, Sp.A


Niat mulia tak selamanya berbuah positif. Memberi kehangatan yang berlebihan pada bayi, mis., bisa jadi bumerang. Selama ini orang tua begitu takut bayinya kedinginan, sehingga merasa perlu mempersenjatai putra-putri tersayang dengan baju hangat, selimut, topi, sarung tangan, sampai kaus kaki tebal.



Bahkan ada orang tua yang sampai menutup rapat-rapat pintu, jendela, lubang angin, melarang pemakaian kipas angin, mematikan AC hanya agar bayinya selamat dari bahaya masuk angin.


Tak ketinggalan, kebiasaan membaluri minyak telon atau minyak kayu putih di tubuh bayi. Padahal di samping bikin kepanasan, minyak-minyak itu juga bisa mengubah kulit bayi menjadi kehitaman dan hangus. Pendek kata, banyak orang tua tak sadar, kepungan sarana dan prasarana penghangat justru menjadi penyebab bayi menangis lantaran kegerahan.


Gerah membuat bayi banyak mengeluarkan keringat, sehingga kehilangan banyak air dengan garam-garamnya. Alhasil, dia jadi gampang haus, badan lemah sehingga mudah terkena batuk-pilek. Jadi banyak orang tua selama ini memperlakukan bayinya secara salah alias salah kaprah. Begitulah kira-kira. Mengapa? Karena bayi punya jaringan asam cokelat!


Begini penjelasannya:

Selengkapnya...

Cara tepat atasi batuk pilek untuk bayi

Duh, enggak tega rasanya bila melihat si kecil yang masih bayi terserang batuk dan pilek. Kalau hidungnya tersumbat, tidurnya jadi tak nyenyak. Dari dadanya juga terdengar suara grok...grok...grok. Harus bagaimana, ya?

Imbauan ASI eksklusif jelas tidak main-main. Kalau bayi dilahirkan dengan kondisi sehat, pertumbuhan berat badannya sesuai standar dan ia memperoleh ASI eksklusif selama 6 bulan, boleh dijamin ia akan terbebas dari segala macam penyakit. \"Kalaupun sakit, biasanya sangat ringan dan bisa diredakan dengan pemberian ASI saja. Apalagi pada bulan-bulan pertama, bayi masih memiliki antibodi milik ibunya yang diperoleh lewat ari-ari. Jadi sebenarnya ia bisa bebas dari penyakit,\" ungkap dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A.

Tradisi yang tidak mengizinkan bayi keluar sebelum usia 40 hari ada benarnya karena membuatnya jadi tak terpajan pihak luar. Lewat usia 6 bulan biasanya lingkungan bayi makin meluas. Nah, setelah usia 6 bulan barulah penyakit biasanya mulai menjangkiti si kecil. Mengapa? Pertama, saat usia 6 bulan peran ASI mulai berkurang dengan adanya makanan tambahan semipadat. Kedua, setelah usia 6 bulan, bayi mulai mengenal lingkungan luar selain keluarganya.

Bahkan pada kenyataannya, sebelum usia 6 bulan banyak bayi yang sudah terserang batuk pilek. Penyebabnya, apalagi kalau bukan karena ia tak mendapat ASI eksklusif dengan berbagai alasan. \"Akhirnya jumlah antibodi dalam tubuh bayi berkurang dan bayi jadi gampang sakit,\" ujar staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta ini.

PENYAKIT RINGAN

Selengkapnya...

Terapi Uap Bantu Encerkan Lendir Bayi

BATUK dan pilek sangat akrab dengan anak. Baru saja si kecil sembuh, eh beberapa waktu kemudian batuknya terdengar lagi disertai hidung meler. Yang kadang membuat miris jika pernapasan si kecil terganggu akibat hidung mampet dan di dadanya terdengar suara grok-grok.

Untuk anak-anak dengan keluhan seperti itu, selain meresepkan obat, dokter akan menyarankan fisioterapi nebulizer. Terapi uap -demikian orang awam menyebutnya- itu-akan membantu pengenceran lendir bayi, sehingga anak bisa kembali bernapas lega. \'\'Biasanya untuk bayi usia kurang dari dua tahun dan lendirnya tidak bisa dikeluarkan dengan cara konservatif,\'\' kata dr Dini Andriani SpA.

Selengkapnya...